Bahan-bahan (Untuk 4 Porsi)
・8
daun sakura yang diawetkan dengan garam
・½ gelas (50 gram) tepung terigu
・1 sdt gula
・Sejumput garam
・1 sdm tepung kentang (atau tepung jagung)
・½ gelas (100 ml) air
・Sedikit pewarna makanan warna merah
・160 gram pasta kacang merah (Lihat resep Zenzai tanggal 7 Januari 2011)
・Minyak sayur untuk memasak adonan
・½ gelas (50 gram) tepung terigu
・1 sdt gula
・Sejumput garam
・1 sdm tepung kentang (atau tepung jagung)
・½ gelas (100 ml) air
・Sedikit pewarna makanan warna merah
・160 gram pasta kacang merah (Lihat resep Zenzai tanggal 7 Januari 2011)
・Minyak sayur untuk memasak adonan
Cara Memasak
- Rendam daun sakura di dalam air selama sekitar satu jam untuk menghilangkan garamnya.
- Campur tepung terigu, gula, garam dan tepung kentang di dalam mangkuk. Tambahkan air lalu aduk menjadi adonan halus. Masukkan beberapa tetes pewarna merah sehingga adonannya berwarna merah muda pucat.
- Panaskan penggorengan. Lapisi penggorengan dengan minyak sayur. Buat dadar dengan takaran satu sendok sup adonan untuk satu dadar. Gunakan bagian punggung sendok untuk melebarkan adonan menjadi dadar yang tipis dan lonjong. Panaskan di atas api kecil atau sedang. Balikkan setelah sekitar satu menit setelah satu sisinya matang. Angkat dan biarkan dingin.
- Angkat daun sakuranya dari rendaman air, keringkan menggunakan lap atau tisu dapur. Bagi pasta kacang merah menjadi 8 porsi berbentuk lonjong.
- Tempatkan seporsi pasta kacang pada setiap dadar, lalu gulung. Kemudian bungkus gulungan tadi dengan daun sakura. Biarkan sakuramochi beberapa lama hingga menyerap bau harum dari daunnya.
Daun
Sakura yang Diawetkan
Sakuramochi
muncul pada abad ke-18 pada sekitar masa Keshogunan Tokugawa ke-8. Tokugawa
Yoshimune (yang berkuasa tahun 1716-1745) memerintahkan penanaman pohon sakura
dan pohon persik untuk menciptakan lingkungan yang nyaman untuk dinikmati
rakyat jelata. Penjaga gerbang di sebuah kuil Buddha di Edo (yang kini dikenal
sebagai Tokyo) tidak senang membersihkan daun-daun sakura yang berjatuhan. Ia
lalu mendapat gagasan memetik daun-daun itu selagi masih hijau dan
mengawetkannya dengan garam. Daun-daun sakura itu digunakan untuk membungkus
mochi yang dijual di kedai-kedai teh. Kuenya kemudian menjadi sangat populer.
Kue ini masih populer di Jepang sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar