Kamis, 13 Juni 2013

[INTERVIEW] 2013.06.11 “Hidup sebagai orangtua seorang idola”, yang diketahui dari Ibu Niel, Lee So-young

“Hidup sebagai orangtua seorang idola”, yang diketahui dari Ibu Niel, Lee So-young yang sekarang aktif sebagai member idola Teen Top, Niel menuju jalannya dengan melewati berbagai pengalaman yang banyak. Bekerja melalui pengalamannya yang luas,mulai dari belajar lebih untuk menjadi aktor cilik sampai periode traineenya yang panjang. Termasuk di bohongi oleh beberapa agensi, sampai kemorosotannya saat suaranya berubah dan harus berhenti sejenak. Di sisi lain, dengan memiliki tujuan yang jelas dan menunggu dengan sabar, pada akhirnya mimpinya dapat menjadi kenyataan, yang mana akan diungkapkan di cerita-dibalik-layar menuju debut Niel.

Menyadari talenta seorang anak dan awal yang membuka kesempatannya




Akhir-akhir ini, ketika anak sekolah dasar, siswa smp dan sma ditanya, “ingin jadi apa kau dimasa depan?”, tanpa banyak berpikir mereka akan menjawab “seorang entertainer”, seperti selebriti atau penyanyi, dan diantara mereka secara khusus orang-orang mudah berkata mereka ingin menjadi member dari grup idola. Bagaimanapun, bagaimana seharusnya orangtua mengendalikan hal seperti ini ketika anak mereka memiliki mimpi yang seperti ini? Ada beberapa orangtua yang dengan tegas menentangnya dan mengabaikan mimpi anaknya, sementara yang lainnya khawatir akan apa yang harus mereka lakukan agar anak mereka debut dengan sukses, dan melibatkan diri mereka sendiri.

Pada kasus Niel sendiri(umur 20, nama asli Ahn Daniel), seorang member dari grup dengan 6 member Teen Top, yang akan menuju perayaan ke-4 mereka tahun ini. Ibunya selalu menjadi benteng pendukung dirinya sejak kecil. Ibunya, Lee So-young (umur 46) yang pertama kali menyadari talenta dari anak lelakinya, yang menghabiskan setiap harinya berlari di lapangan bersama temannya, bermimpi sebagai pemain sepak bola, yang membuka jalannya menjadi seorang entertainer.

“Niel merupakan pemain untuk festival sekolah ditahun ke-4 sekolah dasar, dan ia juga baik dalam berakting. Sampai kemudian ia hanya mengekspresikan hasratnya untuk menjadi seorang pemain sepak bola, tapi ketika melihatnnya saya merasa sebaliknya bahwa, ada hal lain dimana ia lebih berbakat didalamnya. Jadi saya membicarakannya dengan Niel dan member tahunya apa yang saya pikirkan, dan ia setuju untuk mencobanya. Biasanya saya adalah seseorang yang tidak bisa setuju dalam pembicaraan seperti ini, tapi Niel adalah anak yang sangat patuh dan baik. Jadi ia mendengarkan perkataanku dengan baik dan mematuhinya.”

Nyonya Lee membawa anaknya menuju agensinya dan mendaftarkannya, mendapatkan fotonya untuk dimasukkan secara online dan mulai menghadiri audisi sebagai aktor cilik.  Banyak agensi yang menghubungi mereka untuk casting. Tapi sejak awal, hal-hal tidak datang begitu mudah.
Satu agensi meminta bayaran 2,800,000 won untuk mengajarkan acting, bernyanyi, menari dan mengurus para trainee dalam setahun agar mereka memiliki jalan yang terbaik menjadi seorang entertainer, tapi setelah 3 bulan tanpa proses apapun semuanya berakhir.

“Pada awalnya saya berpikir agensi manapun yang kalian datangi, akan diperlukan uang untuk menjadi seorang aktor, jadi saya berpikir itu adalah investasi untuk masa depan. Tapi agensi ini terus pergi kesana-kemari dan ketika saya berbicara pada mereka dengan jujur “jadi sebenarnya berapa uang yang harus saya bayarkan?” mereka malah memintaku untuk keluar. Ngomong-ngomong, tidak seperti apa yang saya setujui, mereka melatihnya selama 3 bulan dan setelah itu mereka tidak peduli lagi. Dalam satu kelas ada 15-20 orang yang diperkirakan sebagai sebuah grup hanya dalam jangka waktu yang pendek, dan melihat hal itu, mereka tidak dapat memproduksi perkembangan apapun dalam penampilan. Karena itu pertama kalinya bagi kami, saya ataupun Niel tidak tahu banyak akan hal itu.”

Menunda untuk menunggu dan mengatasi kemorosotan yang datang tanpa henti




Setelah melalui perasaan yang pahit setelah di abaikan oleh beberapa agensi, Nyonya Lee membawa Niel langsung menuju audisi. Dirumah, mereka menonton drama bersama dan mencoba untuk mengikuti beberapa adegan dan ekspresi wajah dari actor cilik, dan bersama-sama mereka berlatih akting bersama dengan skrip yang mereka terima ketika mereka pergi untuk casting film ataupun drama. Hal tsb terus berlanjut, tapi mereka merasa mereka berdua tidak boleh menyerah, dengan begitu mereka dengan sabar, rendah hati dan bersunggu-sunggu menunggu agar waktu tsb datang.

“Ketika kami pergi ke tempat kursus akting, Para ibu yang tahu informasi berbagi satu sama lain,  dan kami bekerja keras pergi ke tempat audisi. Sebagai hasilnya, kami mendapat kesempatan untuk syuting hal-hal kecil dalam film dan drama. Yang mungkin saja tidak menunjukkan suatu berbeda. Saat itu, Niel baru saja memasuki usia 13 dan kami berdua dipenuhi kekhawatiran. Menunggu sepenjang hari untuk memainkan peran seseorag yang lewat di tengah jalan, harus jatuh dan berguling ataupun jatuh di air lagi dan lagi. Selain itu, kami harus meninggalkan rumah saat subuh dan kembali di tengah malam hari berikutnya, dan karena orang-orang yang memainkan peran tambahan tidak mendapatkan satupun makanan untuk ditanggung, kami membeli kimbab di tokoh atau makanan cepat saji untuk dimakan adalah satu-satunya jalan, dan suatu kali kami perlu membawa makanan lebih untuk mengakhiri hari. Sementara itu, karena kalian tidak tahu kapan akan dipanggil, kalian hanya bisan tinggal disana dan menunggu di lokasi bahkan ketika sedang hujan ataupun bersalju. Terkadang saya juga bertengkar dengan anakku, tapi pada saat seperti itu saya selalu tertawa untuknya tanpa alaan yang jelas, dan Ibu akan membuatnya menghilangkan perasaan buruknya atapun kekesalannya. Itu karena saya berpikir untuk mendengarkan segalanya dan menahan peran sebagai seorang ibu.”

Melalui proses tsb, Nyonya Lee dan anaknya membuka mata mereka untuk dunia lebih cepat, dan dapat lebih dewasa melalui kebijaksanaan yang mereka jalani akan usaha yang tanpa lelah. Diatas semua itu, bahwa nyatanya pengalaman dapat menjadi hal untuk dipelajari, dan itu adalah waktu dimana mereka meningkatkan kepercayaan dan keyakinan bahwa jika kalian mencoba dengan lama untuk mewujudkan apa yang kalian harapkan, tanpa mengalah atas kegelisahan, suatu waktu mimpi akan datang padamu.
Pada titik ini, Niel yang telah memiliki fondasi melalui film, drama, iklan fashion dan hal lainnya, mengumpulkan keinginan yang besar untuk menjadi seorang penyanyi dan mulai menghadiri pelatihan untuk mendapatkan pelajaran yang professional dalam bernyanyi dan menari. bagaimanapun, di tahun pertama SMP suaranya mulai berubah, yang memberikannya banyak kesulitan emosional dan jatuh dalam sebuah kemorosotan. Lebih buruk lagi, akademi yang ia hadiri berkata bahwa “kau harus beristirahat sekarang” dan ia dikeluarkan dari daftar nama.

“Tidak ada akademi di Gangnam atapun Hongdae yang belum pernah kami datangi. Karena ia memasuki masa pubertas, ia tidak dapat melakukan nada tinggi apapun dan saat suaranya mulai berubah, ia tidak dapat terus belajar di akademi lagi. Bagaimanapun, kami tidak boleh menyerah, saya mencari di internet dan dapat bertemu seorang guru di Pyeongchon yang dapat memberinya pengajaran secara pribadi. Guru ini menasihati kami bahwa setelah setahun sejak suaranya berubah, kami tidak seharusnya bernyanyi tetapi melatih vokalisasi. Tidak peduli apa yang saya lakukan, itu hanya memberatkan Niel, karena ia tidak dapat menyanyikan lagu yang ia ingin nyanyikan dan hanya dapat melatih vokalisasinya. Di sisi lain, guru tsb percaya pada Niel dan mengarahkannya dengan baik; ia benar-benar guru yang baik.”

sebuah debut yang membahagiakan perasaan, akhirnya syuting untuk (menjadi) bintang
Dimasa-masa yang melelahkan dan terus menunggu tanpa akhir, dengan sebuah kesempatan Lee So-young datang ke informasi online untuk audisi yang disebut “Andy’s Choice.” Itu manyatakan bahwa Andy member grup pria Shinhwa akan memilih yang bercita-cita sebagai penyanyi dengan talenta dalam vocal melalui audisi di Lotteworld. Dengan pertentangan dari guru vokal Niel, yang berpendapat bahwa Niel masih dalam masa pubertas dan itu tidak mungkin untuk mengikutinya, Nyonya Lee berpikir lain. Untuk anaknya yang telah jatuh dalam kemerosotan, ia merasa bahwa itu bisa jadi menjadi sebuah kesempatan sebagai sebuah dorongan dan tidak peduli apapun, ia ingin ia (niel) berpartisipasi.

“Dengan berkata ayo bersenang-senang diluar, (kami) sekeluarga pergi ke Lotteworld. Sampai saat itu, Niel tidak begitu tahu apa yang terjadi. Kami sekeluarga pergi menaiki permainan dan saat itu saya pergi ke panggung audisi dan menunggu gilirannya. Ketika Niel selesai bermain dan datang saya mengatakan “kau harus mencoba audisi ini”, menyadari suaranya yang unik(tertawa). Tapi meskipun begitu, karena ia sangat terkejut dan Niel berkata tidak ingin naik ke atas panggung untuk beberapa saat ada kegaduhan. Saya memberitahunya untuk tidak khawatir dan akan baik saja jika ia melakukannya sebagaimana saat latihan, dan itu juga akan menjadi pengalaman yang baik untuk mengikuti audisi seperti ini, dan setelah beberapa perdebatan ia akhirnya naik ke atas panggung. Hasilnya seperti yang diperkirakan, Ia gagal. Karena ia tidak memliki pola latihan yang sistematik, talentanya tidak begitu baik.”





Bagaimanapun, beberapa hari kemudian agensi yang mengadakan audisi membuat sebuah panggilan kepada Nyonya Lee dan menyarankan “bagaimana jika mencoba audisi sekali lagi?”, dan Nielpun melakukan audisi unutk kedua kalinya dipanggung yang sama. Bagaimanapun itu berakhir dengan menelan kepahitan akan kegagalan, Nyonya Lee and Niel mulai bersiap untuk berhenti memikirkannya ketika agensi memberikan mereka panggilan cinta yang terakhir.  Mereka memberi mereka kesempatan terakhir yang tak terduga.

“Kami diberitahu bahwa keterampilannya saat itu kurang, tapi suaranya unik, jadi kami ingin ia menjadi seorang trainee.  Dan dengan begitu ia masuk sebagai seorang trainee dan mulai melalui pelatihan yang ketat. Sistem mereka ialah sekali dalam sebulan para trainee akan dikumpulkan untuk eliminasi dan mereka akan pergi sesuai waktu mereka melakukan audisi, dan melihat mereka berjuang lebih keras untuk melakukan yang terbaik. Keterampilannya juga dengan sengit meningkat. Sebagai hasilnya, ia debut pada bulan Juli 2010 dengan grup Teen Top. Agensi nya saat itu ialah agensi saat ini.”

Nyonya Lee begitu ingat getaran saat hari dimana Niel debut. Hal-hal yang telah mereka lalui dimasa lalu akan cobaan yang menyakitkan dan kesulitan yang mereka alami, tidak tahu harus darimana dan cara terbaik yang harus dilakukan untuk memulainya, membuatnya berpikir hal itu seperti sebuah film, dan kapanpun ia melihat anaknya menari, bernyanyi, penuh dengan kepercayaan diri dan energi, airmatanya jatuh tanpa henti.

“saya melahirkan 3 anak, semuanya pria, dan diantara mereka yang ke-2, Niel, adalah anak yang paling baik dan memiliki aegyo paling banyak. Ia tidak pernah membantah dan mendengarkan ayah ibunya. Ia polos dan tidak memliki kemampuan untuk menipu orang lain, dan ia juga sangat pengertian. Jika ia bisa melakukan sesuatu yang baik, ia akan memberikannya pada hyung atau dongsaengnya terlebih dahulu, dan meskipun sekarang ia hampir selalu sibuk dengan kehidupan di dorm, ketika ia punya waktu ia datang untuk melihat kami atau menelpon melalui ponsel dan memberitahu kami segalanya. Ia tumbuh dengan baik dan benar jadi saya benar-benar bersyukur dan bangga akan anak lelakiku yang menabjukkan .”

Pada bulan Maret ini, Niel mendirikan sebuah café di Anyang untuk ibunya. Itu ialah hadiah yang besar untuk ayahnya, yang menjadi seorang pastur di sebuah gereja yang ditemukan 4 tahun yang lalu, dan ibunya yang bekerja keras untuk memerhatikannya sepanjang waktu. Untuk alasan ini, akhir-akhir ini orang-orang disekitar Lee So-young telah sering menanyakannya “apa yang harus saya lakukan untuk membesarkan anakku menjadi seorang entertainer?”, dan di saat seperti itu ia selalu menjawab hal yang sama. Yang sering dikatakan, untuk melakukannya dengan baik satu-satunya hal yang harus dilakukan ialah untuk mencoba dan menggalinya.

“dibalik keberhasilan seorang idola selalu ada kerja keras. Jika (mnejadi seorang entertainer) hanya untuk alasan bahwa itu terlihat luar biasa, ini adalah suatu sikap yang menyebabkan kesombongan dan harus dihindari. Kalian harus percaya bahwa suatu hari mimpimu akan menjadi kenyataan, tapi kalian juga harus berpikir bahwa sebuah proses membutuhkan kerja keras dan pengalaman menyedihkan yang tak terhingga. Jika kalian tidak dapat mengendalikan rasa frustasi, kalian takkan bisa menuju garis akhir. Sebanyak apa kalain menahannya, kalian menunggu, ketekunan kalian dan menggantungkan diri, akan membawa kesuksesan untukmu. Saya ingin memberitahu para orangtua untuk memperhitungkan kerja keras anaknya dan membimbing mereka agar anak mereka dapat melewatinya dan berdiri sendiri.”































sumber: news.naver.com & Google Terjemahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar